Tuesday, September 9, 2014

Cerpen (Cerita Pendek)

Cerpen (Cerita Pendek)


1.    Unsur Pembangun Cerita Pendek
Cerita pendek merupakan sebuah prosa yang berisi sebuah cerita singkat mengenai sepenggal kehidupan tokoh. Secara garis besar cerpen memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a.    Bersifat fiktif.
b.    Panjang cerpen kurang dari 10.000 kata.
c.    Habis dibaca dalam sekali duduk.
d.    Memiliki kesan tunggal (aspek kehidupan).
e.    Bersifat padu, padat, dan intesif.
f.    Terdapat konflik tetapi tidak sampai menimbulkan perubahan nasib pelaku utama.
g.    Hanya terdapat satu alur.
h.    Perwatakan atau penokohan dilakukan secara singkat.
Secara umum unsur pembangun cerita pendek dapat dibagi menjadi dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
a.    Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur pembangun cerita yang berasal dari dalam cerita itu sendiri. Unsur intrinsik dari cerpen terdiri atas tema, amanat, alur, latar, penokohan, dan sudut pandang.
1)    Tema
Tema adalah ide yang mendasari suatu cerita .
2)    Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Yang merupakan pemecahan suatu tema yang mencerminkan pandangan hidup pengarang.
3)    Alur
Alur merupakan urutan peristiwayang dilukiskan oleh pengarang dalam sebuah cerita rekaanyang terjalin yang satu dengan yang lainnya. Alur dibedakan menjadi tiga:
a)    Alur Maju
Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
b)    Alur mundur
Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
c)    Alur campuran
Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
Sebual alur cerita tersusun atas beberapa tahap yang saling berkaitan.
Berikut ini tahap-tahap alur dalam sebuah cerpen.
a)    Eksposisi
Pada tahap ini, dimunculkan sebuah cerita dengan mengenalkan tokoh, situasi, waktu, dan sebagainya.
b)    Komplikasi
Merupakan tahap dimunculkannya suatu peristiwa yang berfungsi sebagai penggerak cerita.
c)    Klimaks
Pada tahap ini, permasalahan yang menimbulkan konflik dan ketegangan antartokoh mulai dimunculkan dan mencapai titik puncak.
d)    Antiklimaks
Merupakan tahap dimana permasalahan/ketegangan yang berada titik paling atas (puncak) mulai menurun dan dapat diatasi.
e)    Resolusi
Pada tahap ini, mulai ada penyelesaian (jalan keluar) terhadap permasalahan yang diceritakan hingga menuju ke akhir cerita.
4)    Latar
Latar (setting) merupakan tempat, waktu, dan suasana yang digambarkan dalam sebuah cerita.
5)    Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Karakter atau sifat tokoh ada dua macam, yaitu sifat lahir (rupa,bentuk) dan sifat batin (watak, karakter). Sifat tokoh dapat diungkapkan dengan berbagai cara, di antaranya sebagai berikut.
a)    Tindakan, ucapan, dan pemikirannya.
b)    Tempat tokoh tersebut berada.
c)    Benda-benda disekitar tokoh.
d)    Kesah tokoh lain terhadap dirinya.
e)    Deskripsi langsunng secara naratif oleh pengarang.
6)    Sudut Pandang
Sudut pandang adalah kedudukan atau posisi pengarang  dalam membawakan sebuar cerita. Berikut jenis-jenis sudut pandangdalam cerpen.
a)    Sudut Pandang Orang pertama
Pengarang menggunakan sudut pandang “aku” atau “saya”. Di sini yang harus diperhatikan adalah pengarang harus netral dengan “aku” dan “saya”nya.
b)    Sudut Pandang Orang Ketiga
Dalam sudut pandang orang ketiga, biasanya pengarang  menggunakan tokoh “ia” atau “dia”. Selain itu, pengarang juga bisa menyebutkan nama tokohnya.
c)    Sudut Pandang Campuran
Pengarang membaurkan antara pendapat pengarang  dan tokoh-tokohnya. Seluruh kejadian dan aktivitas tokoh diberi komentar dan tafsiran sehingga pembaca mendapat gambaran mengenai tokoh dan kejadian yang diceritakan.  
b.    Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur pembangun cerita yang berasal dari luar cerpen itu sendiri. Unsur ekstrinsik sebuah cerita pendek berkaitan dengan keadaan masyarakat saat cerpen tersebut ditulis. Unsur ekstrinsik sangat berpengaruh terhadap penyajian amanat serta latar belakang dari cerpen itu sendiri. Berikut beberapa unsur intrinsik dalam cerpen.
1)    Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat sangat berpengaruh terhadap terbentuknya sebuah cerpen. Dapat berupa ediologi negara, kondisi politik, kondisi sosial, hingga kondisi ekonomi masyarakat.
2)     Latar Belakang Pengarang
Latar belakang pengarang meliputi pemahaman kita terhadap sejarah hidup dan sejarah hasil karangan pengarang atau penulis sebelumnya. Meliputi hal-hal berikut.
a)    Biografi, yaitu keadaan subjektivijas individu dari pengarang yang memiliki sifat, keyakinan, dan pandangan hidup yang semuanya itu akan mempengaruhi corak karya sastra yang ditulis.
b)    Psikologi, baik psikologi yang mencangkup proses kreatifnya maupun penerapan prinsip psikologi politik dan sosial juga yang akan berpengaruh terhadaf karya sastra yang diciptakannya.
c)    Keadaan masyarakat di tempat pengarang pun dapat memengaruhi karya yang dibuat pengarang, misalnya ekonomi, politik, dan sosial.
Cerita pendek merupakan cerita yang habis dibaca dengan sekali duduk. Cerita pendek berhubungan dengan peristiwa yang rutin dialami setiap hari, misalnya perkenalan, jatuh cinta, pengalaman menarik, atau peristiwa-peristiwa yang sulit dilupakan. Cerpen dapat ditulis menurut pengalaman pribadi. Berikut ini langkah-langkah menulis cerpen.
1.    Mengumpulkan ide atau gagasan
Ide suatu cerpen tidak harus rumit dan biasanya mengenai kehidupan sehari-hari. Ide cerita yang didapatkan seseorang juga dapat dijadikan judul dari cerpen.
2.    Menulis dengan gaya bahasa sendiri
Atinya menulis dengan gaya yang sudah biasa dilakukan.
3.    Membuat paragraf pembuka
Paragraf pembuka harus semenarik mungkin karena merupakan bagian yang penting dalam cerpen dan tidak perlu terlalu rumit tapi sederhana dan menarik.
4.    Merangkai alur
Setiap kejadian dirangkai menurut alur cerita. Narasi dan dialog dapat dimunculkan pada tahap ini. Anda tidak perlu menentukan alur yang akan anda gunakan karena akan terbentuk secara tersendirinya. 
5.    Membuat paragraf penutup
Salah satu bagisn yang penting. Bagian ini menjadi pelengkap sebuah cerpen. Berisi ending dari sebuah cerita. Pada bagian ini penulis dapat memberikan kejutan terhadap pembacanya. Dapat berupa ending tertutup, ending terbuka, ending mengejutkan.
6.    Mengendapkan cerita
Bisa lama bisa sebenjar. Pengendapan ini bertujuan untuk memberi jeda sebelum diedit.
7.    Mengevaluasi atau mengedit tulisan
Cerpen yang sudah diendapkan kemudian dibaca lagi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan penulisan, tanda baca, EYD, logika cerita, dan sebagainya.
8.    Publikasi
Sebuah cerpen akan bernilai lebih jika sudah dipublikasikan. Karya anda akan mendapatkan apresiasi dari pembaca, sehingga anda dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan cerpen anda. Dan akan menjadi catatan untuk cerpen anda yang berikutnya.

No comments:

Post a Comment