Sunday, January 22, 2017

Etos Kerja Menurut Ajaran Agama Hindu

OM SUASTYASTU,
Kali ini saya akan memposting bagian dari makalah yang saya buat dari beberapa referensi yang saya dapatkan dari beberapa artikel.

Seiring perkembangan zaman yang sangat modern ini, perkembangan teknologi juga semakin pesat, namun tidak dengan pengetahuan agama. Pengetahuan agama semakin lama semakin kurang, bahkan anak muda sekarang banyak yang acuh tak acuh terhadap pengetahuan agama. Mereka lebih mementingkan bersenang senang dibandingkan agama. Padahal itu merupakan perkataan yang salah. Seperti pepatah mengatakan ”Agama adalah landasan pacu dan tolak ukur kebahagiaan masa kini dan masa depan” Kita sebagai umat Hindu perlu mengetahui ajaran-ajaran agama kita. 
Dalam pembahasan makalah saya ini, saya akan coba membahas tentang etos kerja, keterbukaaan dan adil dalam ajaran agama Hindu. 


Sebagai umat yang beragama, sangatlah penting bagi kita untuk menjalin hubungan yang harmonis kepada Tuhan, Lingkungan, dan Antar sesama manusia,maka secara otomatis kita akan mendapat pengantar untuk mencapai moksa. 



Etos Kerja Menurut Ajaran Agama Hindu


Etos kerja artinya semangat dalam berkerja. Berkerja yang dimaksud tidak hanya sebagai karyawan atau pegawai tapi juga pekerjaan yang tidak mendapat upah atau imbalan sekalipun, seperti gotong royong , membantu sesama , gerakan menjaga lingkungan, dll. Meskipun dalam pekerjaan itu tidak mendapatkan upah kita harus bekerja dengan serius dan penuh semangat, saat bekerja kita tidak perlu memikirkan hasil yang akan kita peroleh dalam pekerjaan itu tapi, lakukan yang terbaik dalam pekerjaan itu tanpa memikirkan hasilnya. 
Seperti isi sloka yang terdapat dalam kitab Bhagavad Gita Bab II Sloka 47 yang berbunyi :

Karmany evadhikaras te
Ma phalesu kadacana
Ma karma phala heturbhur
Ma te sanggostava akarmani

Artinya : hanya berbuat untuk kewajiban bukan hasil perbuatan itu (kau pikirkan), jangan sekali-kali pahala yang menjadi motifmu bekerja, jangan pula tidak bekerja (sebab tak berharap pahala).
Dalam paham kerja ini, hanya semata-mata untuk pahala material (pamrih), atau sama sekali tidak bekerja, (nirkarma) karena semata-mata sesempit “angin di kurungan ruas bambu” sindiran Mpu Kanwa. 

dalam Singhalayang Parwa, dinyatakan : “tan hanang wastu tan palalayan” (tiada anugerah tanpa suatu usaha sungguh-sungguh untuk menggapainya” . 


berikut ini ada beberapa sloka yang memuat etos kerja menurut pandangan Hindu :


1. Atharva veda xx.18.3

Icchanti devah sunvantam
Na svapnaya sprhayanti
Yanti pramadam atandrah

Artinya : para dewa menyukai orang-orang yang bekerja keras. Para dewa tidak menyukai orang-orang yang bermalas-malas. Orang-orang yang selalu waaspada mencapai kebahagiaan yang agung. 

2. Atharvaveda X. 53. 8

Krtam me daksine haste
Jayo me savya ahitah
Gojid bhuyasam asyajid
Dhanamjayo hiranyajit

Artinya: Ketekunan semoga ada di tangan kanan dan kejayaan ada di tangan kiri. Semoga kami mendapatkan sapi-betina, kuda, kekayaan dan emas

3. Rgveda X 42. 10

Gobhis tarkma-amatim durevam
Yavena ksudham puruhuta visvam
Vayam rajabhih prathama dhanani-
Asmakev janena jayema

Artinya: Ya, Tuhan Yang Maha Esa, Sang Hyang Widhi, semoga kami menyeberangi kemiskinan yang tidak bisa itu dengan memperoleh sapi-sapi betina itu. Semoga kami mengatasi rasa lapar kami dengan memilikki makanan padi-padian seperti gandum, semoga kami memperoleh kekayaan dari para raja dan mencapai keberhasilan dengan usaha-usaha kami.

4. Rgveda X. 117.7

Krsan it phala asitam krnoti
Yan adhvanam apa vrnkte caritraih
Vadan brahma vadato vaniyan
Prnan apir aprnantam abhi syat

Artinya: Sebuah mata bajak yang membajak menghasikan padi-padian, seorang laki-laki yang berjalan menteberangi jalanan. Seorang laki-laki yang terpelajar menyanyikan mantra-mantra Veda, adalah lebih unggul daripada seorang yang tetap diam. Orang yang dermawan melebihi orang yang tidak menolong temannya.

5. Rg veda VII.32.9

Ma sredhata somino daksata mahe
Krnudhvam raya atuje
Taranir ij jayati kseti pusyati
Na devasah kavatnave

Artinya: Wahai orang-orang yang berpikiran mulia , janganlah tersesat. Tekunlah dan dengan tekad yang keras untuk mencapai tujuan-tujuan yang tinggi. Bekerjalah dengan tekun untuk memperoleh kekayaan. Orang yang bersemangat (tekun sekali) berhasil, hidup berbahagia dan menikmati kemakmuran. Para dewa tidak pernah menolong orang yang bermalas-malas.

6. Canakya Nitisastra VII.2.

Dhana-dhanya prayogesu vidya saygrahanenu ca,
Ahare vyahara ca tyakta lajjaa sukhi bhavet

Artinya: Dalam urusan mencari beras dan dalam urusan keuangan, dalam hal menuntut ilmu, dalam hal menikmati makanan dan dalam hal berdagang, orang hendaknya meninggalkan rasa malu. Orang tersebut akan memperoleh kebahagiaan.

7. Sarasamuccaya 261

Dharmenarthah samaharyo
Dharmalabdham triad dhanam,
Kartavyam dharma paramam
Manavena prayatnatah

Artinya: Dengan cara berusaha memperoleh sesuatu hendaklah berdasarkan dharma. Dana yang diperoleh karena usaha, hendaklah dibagi tiga, guna melaksanakan (biaya) mencapai yang tiga itu; perhatikanlah itu baik-baik.

Dari seloka diatas dapat disimpulkan bekerja harus didasarkan oleh kewajiban dan dharma, jangan hanya mengharapkan hasilnya . kita tidak boleh bermalas-malasan karena para deva tidak mengasihani para pemalas dan mengambil kembali apa yang telah diberikan kepadanya dan memberikannya  kepada orang yang rajin dan tekun. dalam ajaran agama Hindu ada karma marga yoga yang merupakan etos kerja bagi umat hindu untuk menciptakan kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin.

Sekian postingan kali ini jika ada kesalahan saya minta maaf dan salam BLOGGER!!! Satyam Eva Jayate!!!


No comments:

Post a Comment